ad

Persalinan Normal

suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Sarwono, 1999). Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melaui jalan lahiratau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).(Ida Bagus Gde Manuaba, 1998). Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Sulaiman, 1983) Jenis – jenis persalinan Manuaba, (1998) mengkategorikan persalinan dalam tiga bentuk : 1)Persalinan spontan Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri. 2)Persalinan buatan Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar. 3)Persalinan anjuran Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan. Proses terjadinya persalinan Bagaimana terjadinya persalinan belum diketahui dengan pasti, sehingga menimbulkan beberapa teori yang berkaitan dengan mulai terjadinya kekuatan his. Beberapa teori yang yang menyatakan kemungkinan proses persalinan (Ida Bagus Gde Manuaba, 1998) : 1)Teori keregangan Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat mulai. Contohnya pada hamil ganda sering terjadi kontraksi setelah keregangan tertentu, sehingga menimbulkan porses persalinan. 2)Teori penurunan progesteron Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu, dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan dan buntu. Produksi progesteron mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap oksitosin. Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesteron tertentu. 3)Teori oksitosin internal Oksitosin dikeluarkan oleh kelelenjar hipofisis pars posterior. Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapa mengubah sensitifitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks. Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktifitas, sehingga persalinan dapat mulai. 4)Teori prostaglandin Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur hamil 15 minggu, yang dikeluarkan oleh decidua. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan. Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan. 5)Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anencefalus sering terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus. Glandula supra renal merupakan pemicu terjadinya persalinan. Mekanisme persalinan Mekanisme persalinan dibagi dalam 4 kala (Sarwono,2001) yaitu 1)Kala I Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase; fase Latent (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7) jam serviks membuka dari 3 sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif. 2)Kala II Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. 3)Kala III Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya placenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. 4)Kala IV Dua sampai empat jam pertama setelah melahirkan, waktu dimana kemungkinan terjadinya bahaya terbesar hemoragi. Faktor-faktor penting dalam persalinan (Manuaba, 1998) adalah : 1)Power. a)His (kontraksi otot rahim) b)Kontraksi otot dinding perut. c)Kontraksi otot diafragma atau kekuatan mengejan d)Ketegangan dan kontraksi ligametum rotundum. 2)Pasanger Janin dan plasenta. 3)Passage Jalan lahir lunak dan jalan lahir tulang

0 comments:

Posting Komentar